Jakarta - Lipstik tahan lama memang terbukti tidak mudah terhapus. Tapi sayangnya, begitu terkena pakaian, nodanya juga jadi sulit dihilangkan. Karena mengandung minyak, lilin, dan pewarna, lipstik tidak dapat dihilangkan dengan produk berbahan dasar Pozniak, CEO Jeeves New York, layanan dry-cleaning mewah yang berspesialisasi dalam pembersihan khusus menggunakan teknologi mutakhir, membagi kiatnya tentang cara menghilangkan noda lipstik yang membandel. 1. Kain yang sensitif terhadap noda lipstikSebelum mulai, perhatikan cara mencuci pakaian yang biasanya terdapat pada label. Jika label mengatakan "dry clean only", jangan mengambil risiko dengan cara lain. Pozniak memperingatkan bahwa pakaian kering saja berisiko rusak jika coba-coba dibersihkan di rumah. Dan untuk kain yang bisa dicuci, tetap harus menguji noda kecil pada pakaian terlebih sabun cuci piringUntuk menghilangkan noda lipstik, perlu produk yang akan mengurai minyak dan komponen lilin. Bertentangan dengan apa yang mungkin diketahui umum, Pozniak mengatakan bahwa alkohol atau cuka tidak akan berhasil meskipun keduanya adalah pelarut. Lebih baik memakai sabun cuci piring seperti merek Dawn. Caranya, letakkan handuk bersih di belakang area bernoda dan gosok dengan tiga tetes sabun cuci piring langsung ke noda. Gunakan jari untuk mengoleskan detergen dengan lembut pada noda. Pelann-pelan noda lipstik berpindah ke handuk di belakang pakaian, yang bertanda baik. Tekan dengan kuat dengan jari, tekan untuk memindahkan deterjen melalui kain, yang menurut Pozniak lebih efektif daripada Coba Pra-PerawatanJika sabun cuci piring tidaka efektif, ada juga beberapa perawatan awal yang menurut Pozniak sangat cocok untuk noda lipstik. Dengan menggunakan metode yang sama seperti di atas, cobalah permbersih khusus noda laundry. Biarkan pretreatment selama 15 menit atau bahkan lebih lama untuk efek Gunakan deterjen berkualitasSetelah pra-perawatan, saatnya untuk mencuci. Sayangnya, deterjen biasa tidak akan menghilangkannya. Tim Jeeves telah menguji lebih dari 80 deterjen, dan Pozniak mengatakan bahwa ada perbedaan besar dalam kinerja penghilangan noda. Dia merekomendasikan Persil untuk hasil terbaik. Dan pastikan untuk menggunakan siklus mesin cuci yang sesuai untuk jenis pakaian apa pun yang 4. Cek kembali sebelum keringPeriksa pakaian setelah dicuci. Jika noda tetap ada, jangan lanjutkan ke pengeringan karena dapat membuat noda permanen. Ulangi langkah-langkah di atas, atau lanjutkan ke langkah Cobalah pemutih oksigenSetelah pra-perawatan, komponen lilin dan berminyak dari noda akan hilang, tetapi pigmen dan pewarna mungkin tetap ada. Pozniak mengatakan bahwa pemutih oksigen bagus untuk mencerahkan dan memutihkan pakaian, juga efektif untuk mengoreksi warna noda. Dia menyarankan untuk menyemprot pakaian dengan hidrogen peroksida 3 persen dan membiarkannya mengering selama sekitar 8 jam, atau merendam pakaian dalam air panas dan bubuk pemutih oksigen, seperti OxiClean. Namun, berhati-hatilah dengan jenis kain yang dicuci. Pozniak memperingatkan bahwa pewarna pada denim atau sutra cerah mungkin rapuh, dan warnanya bisa memudar jika terlalu agresif. 6. Bawa ke dry cleanersJika metode di atas tidak berhasil, saatnya membawa pakaian yang terkena noda lipstik ke laundry atau dry cleaners lokal. Mereka memiliki bahan penghilang noda yang diformulasikan khusus untuk noda jenis lipstik, kata Pozniak, dan mereka akan melakukan yang terbaik untuk segera mengembalikan pakaian favorit. INSTYLE Pilihan Editor 4 Tips Membersihkan Noda Kosmetik pada Pakaian, Pakai Krim CukurSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Sabuncuci piring didesain untuk menghilangkan kotoran berlemak seperti oli. Kandungan dalam sabun cuci mampu mengangkat lemak dari serat pakaian. Pins dapat memakai sabun colek atau cair. Oleskan ke area bernoda lalu kucek perlahan hingga noda hilang. Jangan lupa memakai sarung tangan agar sabun tidak mengenai permukaan kulit.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beberapa macam merek sabun, mulai dari sabun bayi, sabun kecantikan, sabun kesehatan, sabun untuk cuci piring, dan detergen untuk cuci pakaian, detergen anti noda, detergen anti bakteri, atau detergen yang dapat menjaga warna pakaian tetap baik, sering kita lihat di iklan televisi. Semua sabun itu berfungsi sama, untuk membersihkan kotoran, hanya berbeda apa yang harus dibersihkan, untuk membersihkan kotoran di tubuh kita, pakaian, piring dan gelas, atau benda-benda lain yang sudah kotor. Tapi tahukah Anda mengapa sabun bisa membersihkan kotoran?Kita harus mempelajari dulu bagaimana kotoran bisa menempel di tubuh atau pakaian kita. Setitik kotoran seperti debu, dapat melekat dengan salah satu dari dua cara. Cara pertama, kotoran menempel pada pakaian atau tubuh kita karena kotoran terperangkap dalam celah-celah kecil, seperti celah-celah benang pakaian. Bayangkan saat kita berdiri di pinggir jalan berdebu, debu-debu yang beterbangan akan menempel di baju kita sebab debu-debu itu terperangkap di celah benang-benang baju. Cara kedua, kotoran menempel karena kotoran basah atau kaki kita terperosok ke dalam lumpur, karena lumpur basah, akan menempel di kaki kita. Kalau kotorannya kering, tetapi tubuh kita basah, kotoran akan menempel di baju atau tubuh membersihkan kotoran yang menempel, hanya dengan menyiram air sambil digosok-gosok tanpa memakai sabun sudah dapat menghilangkan kotoran. Tetapi kotoran yang menempel di tubuh atau baju kita tidak hanya berselaput air, kadang-kadang berselaput minyak. Bahkan kotoran seperti debu tidak harus membawa minyaknya sendiri, kulit kita sendiri sering sudah berlapis minyak yang cukup untuk membuat debu-debu kotoran terperangkap dalam minyak air saja tidak cukup untuk menghilangkan kotoran. Air dan minyak tidak bisa saling bercampur. Kita harus mengusir kotoran berminyak dengan mencari dan membuang minyak terlebih dulu sampai kotoran terbebas dari minyak, baru kotoran bisa dibilas dengan memerlukan sabun yang bahan utamanya lemak atau minyak untuk membersihkan kotoran berminyak, sebab bersifat dapat mengikat minyak dari tempat lain, lalu menarik minyak ke dalam air, hingga akhirnya kotoran yang terperangkap dalam minyak terbebas dan dibilas dengan air kotoran itu bisa ini telah banyak dibuat bermacam-macam sabun dengan aneka fungsi yang multiguna. Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir semua bagiannya yang panjang disebut "ekor", bentuk susunan molekulnya sama dengan bentuk susunan molekul minyak, sehingga "ekor" sabun dan minyak dapat saling berikatan dan bersatu. 1 2 Lihat Healthy Selengkapnya Tapuntuk memuat ulang. Mencuci Pakaian Sesuai Syariat Islam. Foto: Pixabay. 1. Pisahkan pakaian yang terkena najis. Sebelum mencuci pakaian, pisahkan dulu baju yang sudah pasti terkena najis, seperti kotoran manusia, air kencing, dan sebagainya. Tujuannya agar najis tidak menyebar ke baju-baju yang lain. 2. Jangan mencampur baju bayi dengan baju orang dewasa dalam satu kali cuci. Anda harus mencucinya secara terpisah. Apalagi bila salah satu anggota keluarga memiliki penyakit kulit yang bisa menular pada bayi. Saat semua baju kotor bayi dikumpulkan, Anda juga harus memilah kembali berdasarkan tingkat kekotorannya. Baju yang sangat kotor bernoda harus dipisahkan dari baju kotor yang tidak bernoda. Tindakan ini guna mencegah noda baju yang kotor menempel pada baju yang lainnya. Saat pemisahan, jangan lupa untuk membalik bahan pakaiannya sisi dalam jadi di luar untuk mengamankan bagian kancing, pita, atau ritsleting supaya tidak cepat rusak. Pisahkan juga baju bayi berdasarkan warna bajunya, antara warna yang gelap dan terang. Selain baju, pelengkapan bayi lain yang menempel dengan kulitnya juga harus dipisahkan dari baju-baju yang lain, misalnya selimut, seprai, dan celemek makan. 2. Pilihan cara mencuci berdasarkan bahan pakaian Tidak semua pakaian bayi dapat dicuci dengan mesin cuci. Pakaian yang berbahan tebal, misalnya wol, atau sangat halus, seperti sutera, akan cepat rusak jika dimasukkan dalam mesin cuci. Maka dari itu, sebaiknya cuci pakaian dengan bahan-bahan tersebut pakai tangan. Untuk pakaian yang bernoda, rendam terlebih dahulu dalam air hangat selama 10—15 menit untuk meluruhkan noda sekaligus mematikan bakteri atau tungau yang menempel. Mungkin Anda juga perlu menggosoknya beberapa kali supaya noda dan kotoran hilang dari pakaian. 3. Bilas sampai bersih Setelah selesai dicuci, baik itu dengan tangan atau mesin cuci, bilas baju setidaknya dua kali atau tiga kali dengan air bersih yang berbeda. Ini dilakukan agar sisa deterjen dan kotoran hilang terbawa oleh air. Kemudian, tempatkan pakaian pada pengering dan jemur di tempat yang terkena sinar matahari. Setelah pakaian kering, Anda boleh langsung menyetrikanya atau cukup dilipat dan disimpan di lemari. 4. Segera cuci baju apabila kotor Cara terbaik untuk menghilangkan noda bekas gumoh, susu formula, ASI, makanan, atau kotoran lainnya di baju bayi adalah dengan mencucinya segera apabila kotor. Sayangnya, banyak yang telat menyadarinya sehingga noda di baju pun didiamkan terlalu lama dan jadi sulit dihilangkan. 5. Selalu cuci baju baru sebelum dipakai Bayi cenderung memiliki kulit yang sensitif. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga dan melindungi kulitnya agar tidak iritasi. Terlebih jika Anda baru saja membelikannya baju baru. Baju baru, meski masih terbungkus rapi dengan plastik, tidak menjamin bebas dari kuman, debu, ataupun senyawa berbahaya lainnya. Pasalnya, Anda tidak mengetahui bahan-bahan apa saja yang telah kontak dengan pakaian tersebut selama proses produksi dan distribusi. Misalnya, asap rokok dan bahan kimia lainnya yang dapat mengiritasi kulit bayi Bunda. Jadi, biasakan untuk mencuci setiap baju baru sebelum si Kecil menggunakannya. Cara mencuci baju bayi yang baru dibeli sama dengan cara mencuci baju bayi pada umumnya sehingga harus dipisahkan dari pakaian anggota keluarga yang lain. Apakah perlu mencuci baju bayi dengan deterjen khusus? Mungkin ketika bayi belum lahir, Anda tidak terlalu memerhatikan dan kurang peduli dengan produk deterjen yang digunakan selama ini. Anda mungkin hanya tahu kalau yang penting produk deterjen tersebut bisa membuat baju lebih bersih dan tentunya wangi. Namun, saat bayi sudah lahir, Anda baru menyadari bahwa cara mencuci baju bayi dapat berbeda dari mencuci baju orang dewasa, dan tidak semudah itu memilih produk deterjen untuk bayi. Ya, banyak orangtua yang mengira bahwa mereka membutuhkan deterjen khusus untuk mencuci baju bayi. Akan tetapi, apakah benar mencuci baju bayi tidak bisa menggunakan deterjen yang biasa dipakai keluarga? Sebenarnya, salah satu mitos mencuci baju bayi yaitu wajib menggunakan deterjen khusus untuk bayi. Padahal, Anda tak perlu menggunakan deterjen khusus untuk mencuci pakaian si Kecil. Terkecuali jika memang bayi Anda punya kulit yang sensitif atau suatu alergi tertentu, misalnya terhadap pewangi dari deterjen yang selama ini Anda pakai. Melansir dari Baby Centre, deterjen pada umumnya mengandung enzim yang bisa membantu menghilangkan noda di baju, tetapi banyak orangtua yang khawatir bahan tersebut bisa membuat iritasi di kulit bayi. Bila memang si Kecil punya kulit yang sensitif atau alergi deterjen, maka ketika ia menggunakan pakaian yang dicuci dengan deterjen biasa, mungkin akan muncul gejala-gejala seperti berikut ini. Kulit bayi mudah kering. Sering timbul bintik merah pada permukaan kulit. Gatal-gatal. Eksim. Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksakan si Kecil ke dokter dan sebaiknya ganti produk deterjen khusus pakaian bayi. Anda bisa memilih produk deterjen biasa yang tidak berwarna dan tak mengandung zat pewangi berlebihan. Biasanya, deterjen yang seperti itu cenderung lebih aman untuk kulit si kecil. Jika bayi Anda tak punya masalah kulit seperti itu, maka mencuci baju bayi dengan cara menggunakan deterjen biasa mungkin tidak masalah. ilNpEc. 237 177 197 129 254 346 285 14 4