Jelassekali, Bapak Chairil Anwar ini sangat merasakan masa penjajahan waktu semasa hidup. Terlihat beberapa puisi yang menceritakan masa-masa kemerdekaan. Bapak Chairil Anwar telah menulis 90lebih karya sastra termasuk puisi juga. Berikut ini anjang-note telah mengumpulkan beberapa karya puisi bapak Chairil Anwar untuk anda. Check this out :
Karyakarya dalam sajak Chairil Anwar telah menjadi sebuah api yang membakar semangat pejuang pada masa itu. Larik-larik puisinya seperti "Hidup hanya menunda kekalahan", "Sekali berarti sudah itu mati", "Aku mau hidup seribu tahun lagi" bahkan menjadi pepatah atau kata mutiara.Secara lisan mapun tertulis, larik-larik tersebut kadang-kadang dikutip lepas dari sajaknya.
BeritaBaru, Puisi - Beberapa hari lagi Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-77 pada 17 Agustus 2022. Menyambut hari bersejarah ini, terdapat beberapa puisi Chairil Anwar yang bertema perjuangan dan kemerdekaan. Chairil Anwar terkenal sebagai penyair tidak dapat dilepaskan dari puisi Indonesia modern sehingga ia menjadi pelopor Angkatan 45 dalam Sastra Indonesia.
ChairilAnwar lahir di Medan, 22 Juli 1922. Sajak-sajaknya sudah kita kenal sejak sekolah menengah. Dia memulai mempublikasikan sajak-sajaknya pada tahun 1942 hingga tahun 1949. Selama itu pula ia sudah menghasilkan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli, dan 4 prosa terjemahan (Jassin, 1968). TAMAN(Karya: Chairil Anwar) TAK SEPADAN (Karya: Chairil Anwar) TAJ MAHAL Kepada Andjasmara (Karya: Sanusi Pane) SUBUH (Karya: Chairil Anwar) SITUASI (Karya: Chairil Anwar) SENJA DI PELABUHAN KECIL (Karya: Chairil Anwar) SENDIRI (Karya: Chairil Anwar) SEMANGAT (Karya: Chairil Anwar) SELINTAS KESAN (Karya: H.B. Jassin) SEBUAH KAMAR (Karya